Halaman

Minggu, 05 Februari 2012

MANFAAT MENGISI BAN DENGAN NITROGEN

MUNCUL berbagai persepsi mengenai penggunaan gas nitrogen pada ban kendaraan. Sebagian besar menyatakan penggunaan nitrogen membuat ban lebih empuk, malah ada yang nekat menyatakan kendaran jadi hemat bahan bakar. Padahal itu salah besar.

Udara yang kita hirup sehari-hari sebanyak 78% adalah Nitrogen. Unsur Oksigen justru kurang dari 21%. Sisanya adalah uap air, CO2 dan konsentrasi gas mulia seperti argon dan neon yang bisa kita abaikan keberadaannya.

Penggunaan Nitrogen pada ban awalnya digunakan untuk keperluan balap. Nitrogen memiliki molekul yang lebih padat. Oleh karena itu Nitrogen tidak mudah menyusup keluar dibanding udara. Oleh karena itu, jika tidak ada kebocoran, TEKANAN ban berisi Nitrogen lebih awet dibanding udara. Hal ini penting di arena balap karena perbedaan tekanan ban 0,5 PSI saja sangat berpengaruh pada performa saat melibas tikungan.

Karena lebih padat, pengisian dengan Nitrogen jauh lebih cepat dibanding dengan udara sehingga menghemat waktu. Ini penting di sebuah kompetisi balap, karena perbedaan 1/1000 detik saja mampu menentukan sebuah kemenangan.

Di arena balap Formula 1, kita kerap menyaksikan para kru membungkus ban dengan jaket penghangat ban. Tujuannya agar suhu ban sesuai dengan temperatur kerja optimalnya. Ban yang terlalu dingin membuat tapak ban menjadi keras sehingga daya cengkram berkurang.

Sebaliknya jika ban terlalu panas membuat udara dalam ban memuai dan berpotensi meledak. Nitrogen yang memiliki sifat dingin membuat suhu bagian dalam ban relatif lebih rendah meski tapak ban dalam kondisi panas. Alhasil tekanan ban lebih stabil sehingga pembalap lebih mudah 'mengenali' karakter ban tanpa terinfeksi perubahan performa akibat perubahan suhu.

Kandungan air (walaupun berbentuk uap) dalam udara merupakan sesuatu yang buruk jka berada di dalam ban. Ia mampu mengundang terjadinya korosi pada velek besi maupun aluminium. Kandungan air dalam udara juga membuat tekanan ban mudah terpengaruh akibat panas dibanding udara tanpa kandungan air.

Padahal tidak semua kompresor udara yang ada di pinggir jalan dilengkapi filter penyaring uap air.Bahkan pernah ada kasus di mana pemilik kendaraan menemui kondisi ban kendaraannya berisi air. Mungkin benda cair ini masuk saat pemompaan dengan tabung kompresor berisi air akibat proses kondensasi yang berkepanjangan.

Hal ini tak akan terjadi jika kita mengisi ban dengan Nitrogen. Karena saat mengganti pertama kali dengan Nitrogen, bengkel umumnya akan melakukan pengurasan berkali-kali sehingga akan mengurangi kandungan Oksigen yang berpotensi mengundang hadirnya uap air untuk digantikan dengan Nitrogen murni yang bersifat kering sehingga mampu mencegah timbulnya korosi.

Soal performa ban yang dikatakan menjadi lebih empuk oleh sebagian besar penggunanya? Itu hanya sugesti saja dan secara teknis tak ada kaitannya. Karena tekanan 30 PSI, tak peduli ia berisi Nitrogen, Oksigen, bahkan diisi LPG sekalipun akan tetap 30 PSI, alias tak akan menjadi lebih empuk.

Pada dasarnya kita tak akan bisa merasakan perbedaan ban yang diisi oleh udara atau dengan Nitrogen kecuali tekanan udara dalam ban jauh dari yang diijinkan. Jadi jika suatu saat Anda terpaksa mengisi ban Anda dengan angin biasa karena tak tersedianya Nitrogen, lakukan saja. Anda bisa menggantinya lagi jika menemukan bengkel yang menyediakan.

(sumber : http://www.mediaindonesia.com/mediaoto/index.php/read/2010/05/11/1248/9/Apa-Manfaat-Mengisi-Ban-dengan-Nitrogen/)

Catatan moderator :
Beberapa hari menjelang lebaran 2011, saya mengganti ban mobil di salah satu toko ban di Bekasi. Oleh salah satu mekaniknya, saya diajari untuk menggunakan nitrogen pada kendaraan roda 2.
Awalnya saya kira bercanda, tapi si mekanik mengatakan menggunakan nitrogen membuat motor lebih empuk dan jarang tambah angin.
Kebetulan saya punya masalah dengan ban sepeda motor. Hampir setiap bulan selalu mengalami bocor, padahal hanya menempuh perjalanan 10 km (pp) ke Grand Wisata. Apalagi kalau habis dipakai berboncengan dengan orang yang "agak berlebih" berat badannya. Pernah dalam 3 bulan, 2 kali mengganti ban dalam untuk roda belakang.
Ternyata informasi mekanis tadi manjur. Dari sejak lebaran 2011 sampai sekarang, belum pernah bocor ban  dan hanya sekali menambah nitrogen.
Secara teknis artikel di atas tidak hubungannya dengan masalah ban motor saya, tetapi kenyataannya memang sangat membantu problem sering bocor ban.
Percaya atau tidak ... nggak ada salahnya mencoba mengganti angin di kendaraan 2 dengan nitrogen. Cuma Rp. 10 ribu/ban untuk kuras dan isi, selanjutnya Rp. 5 ribu untuk setiap isi kembali.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apabila ada yang ingin anda komentari mengenai artikel atau posting dalam blog ini, silahkan tinggalkan komentar anda :